Stade du Heysel, yang terletak di Brussels, Belgia, adalah stadion bersejarah yang telah menjadi saksi berbagai momen spektakuler dalam sejara Piala Euro. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah stadion ini, mulai dari peran awalnya dalam Piala Euro hingga tragedi yang mengguncang pada tahun 1985 dan pengaruhnya dalam perubahan keamanan stadion di seluruh Eropa.

Piala Euro 1972

Stade du Heysel pertama kali muncul dalam sejarah Piala Euro pada tahun 1972. Stadion ini menjadi tuan rumah beberapa pertandingan penting selama turnamen tersebut. Salah satu pertandingan yang paling dikenang adalah semifinal antara Jerman Barat dan Belgia pada 14 Juni 1972. Jerman Barat berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-1 dan melaju ke final, di mana mereka kemudian menjadi juara Piala Euro 1972.

Piala Euro 2000

Stade du Heysel mengalami perubahan besar dalam persiapan untuk Piala Euro 2000. Sebuah renovasi besar dilakukan untuk menghadapi turnamen ini dengan baik. Kapasitas stadion diperluas menjadi sekitar 50.000 penonton, dan berbagai perbaikan dilakukan untuk meningkatkan fasilitas dan keamanan.

Stade du Heysel menjadi tuan rumah beberapa pertandingan penting selama Piala Euro 2000, termasuk pertandingan pembuka antara Belgia dan Swedia pada 10 Juni 2000. Selama turnamen ini, stadion ini menyaksikan momen-momen yang tak terlupakan dan pertandingan yang penuh gairah.

Tragedi Heysel 1985

Stade du Heysel juga di kenal karena tragedi yang mengguncang dunia sepak bola pada 29 Mei 1985. Pada final Piala Champions Eropa antara Liverpool dan Juventus, kerusuhan pecah doi tribun stadion sebelum pertandingan dimulai. Akibatnya, dinding pembatas runtuh, menewaskan 39 orang dan melukai lebih dari 600 orang.

Tragedi Heysel memicu perubahan signifikan dalam standar keamanan stadion di seluruh dunia Eropa. Kejadian ini menjadi pemicu bagi UEFA dan otoritas sepak bola untuk meningkatkan protokol keamanan sehingga insiden serupa tidak terulang kembali di masa depan.

Warisan dan Perubahan 

Setelah tragedi Heysel, stadion ini mengalami perubahan besar. Nama stadion diubah menjadi Stade Roi Baudouin pada tahun 1985 untuk menghormati Raja Baudouin I dari Belgia. Selain itu, berbagai renovasi dan perbaikan dilakuakn unuk memastikan keamanan dan kenyamanan penonto.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *