Yugoslavia memiliki sejarah yang menarik dalam partisipasinya di Piala Eropa. Sebagai salah satu negara dengan tradisi sepak bola yang kaya, Yugoslavia telah tampil di beberapa edisi turnamen ini sebelum negara tersebut bubar dan terpecah menjadi beberapa negara baru.
Partisipasi Yugoslavia pertama dalam Piala Eropa terjadi pada edisi perdana turnamen pada tahun 1960. Yugoslavia mencapai semifinal, di mana mereka kalah dari Uni Soviet dan kemudian dikalahkan oleh Prancis dalam pertandingan perebutan tempat ketiga. Namun, pada edisi berikutnya pada tahun 1964, Yugoslavia mencapai final. Sayangnya, mereka gagal meraih gelar juara setelah kalah dari Spanyol dengan skor 2-1.
Yugoslavia terus berkompetisi di Piala Eropa dengan penampilan yang solid. Mereka mencapai semifinal pada tahun 1976, tetapi kembali gagal meraih gelar setelah dikalahkan oleh Cekoslowakia dalam adu penalti. Pada edisi 1984, Yugoslavia mencapai babak perempat final sebelum akhirnya tersingkir oleh Prancis.
Namun, ketegangan politik dan konflik di wilayah Yugoslavia pada tahun 1990-an mempengaruhi partisipasi mereka di Piala Eropa. Perang saudara yang memisahkan Yugoslavia menjadi negara-negara baru menghentikan keikutsertaan tim nasional Yugoslavia dalam turnamen. Tim nasional kemudian dibagi menjadi beberapa tim nasional baru, seperti tim nasional Serbia dan Montenegro, dan kemudian tim nasional dari Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, serta Macedonia Utara.
Sebagai negara penerus, tim nasional Serbia dan Montenegro (yang kemudian menjadi Serbia) mewakili sejarah Yugoslavia di Piala Eropa pada edisi 2000. Namun, mereka tidak berhasil melewati fase grup. Setelah itu, tim nasional Serbia sendiri terus berpartisipasi di Piala Eropa, tetapi belum berhasil mencapai kesuksesan yang signifikan.
Sejarah Yugoslavia di Piala Eropa mencerminkan kekuatan sepak bola yang dimiliki oleh negara tersebut. Dengan pemain-pemain berbakat seperti Dragan Džajić, Zlatko Vujović, dan Robert Prosinečki, Yugoslavia menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di panggung internasional. Mereka menampilkan gaya permainan menyerang yang menarik dan seringkali memberikan pertandingan-pertandingan yang menegangkan bagi para penggemar sepak bola.
Meskipun negara Yugoslavia tidak lagi ada, warisan sepak bola mereka tetap hidup dalam sejarah Piala Eropa. Para pemain dan tim nasional Yugoslavia telah memberikan kontribusi yang berharga bagi perkembangan sepak bola di wilayah tersebut, dan namanya akan selalu diingat dalam sejarah turnamen ini